Foto Pola Kemitraan |
|
Foto Bina Lingkungan |
|
Foto Fameran |
|
Foto Comdev dalam aktifitas |
|
Artikel |
|
Kotak Pesan |
.
|
|
Telkom salurkan Rp, 1,1,- M dana Pola Kemitraan Kepada 59 kepada Mitra Binaan |
Senin, 04 Juli 2011 |
PT. Telkom melalui Unit Community Development Sub Area Sumatra Utara kembali menyalurkan Dana Program Pola Kemitraan untuk Priode Triwulan II Tahun 2011. Penyerahan dan pemeberian pelatihan atau pembekalan sehari tersebut dilaksanakan pada hari Kamis (23/3) di Convention Hall, Siantar Hotel.
Asisten Manajer (Asman) Community Development Sub Area Sumatra Utara PT. Telkom, Johannes Togatorop, pada arahannya menjelaskan untuk priode triwulan II 2011 ini jumlah mitra binaan yang menrima Dana Program Pola Kemitraan ini sebanyak 59 mitra binaan. Sebanyak 46 mitra binaan berwira usaha di Kabupaten Simalungun dan Kodya Pematangsiantar, sisanya merupakan mitra binaan yang berdomisili di Rantauprapat, Padangsidempuan dan Kodya Sibolga.
Dikatakannya bahwa jumlah peminat yang ingin mendapat pinjaman dana pola kemtraan ini cukup banyak dan tersebar diseluruh Sumatra Utara, namun berhubung Triwulan ini dana yang tersedia Rp. 1,1 M, maka hasil seleksi yang dilakukan hanya bias disalurkan kepada 59 mitraa binaan saja, numun demikian tidak kemungkinan apabila calon mitra binaan memenuhi persyaratan maka akan di usulkan kembali pada priode triwulan III 2011, sekitar bulan September 2011.
Pada kesempatan tersebut Johannes dalam pesannya agar para mitra binaan penerima bantuan dana PK ini dapat menggunakan dana tersebut benar-benar untuk pengembangan usahanya sesuai dengan proposal yang diajukan dan jangan dijadikan sebagai dana untuk kebutuhan konsumtif atau digunakan untuk kegiatan yang tidak memberi laba pada usahanya.
Penyerahan dana PK ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh perwakilan mitra binaan dan pihak Telkom mewakili manajemen yang diwakili oleh Asisten Manajer Community Development Sub Area Sumatra Utara Johannes Togatorop dan langsung menyerahkan kepada dua perwakilan mitra binaan pengusaha warnet dan pengusaha pedagang pakaian jadi.
Program Pola Kemitraan ini merupakan program yang sudah digariskan oleh perusahaan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab Telkom terhadap dilingkungan area operasionalnya yang umum disebut CSR (Corporate Social Responsibility).
Berhubung bantuan ini bersifat kredit lunak dan bergulir maka diharapkan para mitra binaan dapat mengembalikan cicilannya dengan baik dan teratur sehingga calon mitra mitra binaan yang lain sedang menunggu mendapat giliran dapat di salurkan secara berkesinambungan. Diakhir arahannya Johannes juga mengingatkan untuk kelanjutan program PK ini bagi yang sudah pernah mendapat kucuran bantuan tidak terlepas kemungkinan mendapat lagi bantuan dengan syarat para mitra binaan benar-benar melaksanakan kegiatan usahanya dengan baik seperti membuat pembukuan sederhana dan selalu disiplin dalam membayar cicilannya.
Pada kesempatan lain Telkom juga memberi Education dan sosialisasi Knowledge produk Telkom seperti Telkom Speedy sekaligus pembentukan komunitas flexi millis, dimana para mitra binaan diberi kemudahan dan biaya murah mengunakan akses flexi antar sesame mitra.
Salah seorang mitra binaan yang mendapat bantuan untuk kedua kalinya Amiruddin Lubis pengusaha Catering dalam pesan dan kesannya sebagai mitra Telkom menyatakan sangat berterimakasih atas pinjaman dari program Telkom tersebut karena mendapat kemudahan serta perhatian yang cukup memuaskan dalam proses adminitrasinya sehingga dari hasil pinjaman dana tersebut sudah dapat mengembangkan dan memiliki investasi untuk kebutuhan keluarga besarnya dan mengajak serta para mitra binaan untuk mensyukuri serta dapat menjadi mitra binaan yang dapat dipercaya sehingga kegiatan usaha yang digeluti dapat bertahan dan memberi keutungan |
posted by Johannes Togatorop @ 01.18 |
|
|
CDS Area Sumut Salurkan Bantuan 3 Ton Beras dan bahan Sembako Lainnya Kepada Korban Gempa Bumi Taput |
Minggu, 03 Juli 2011 |
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, demkianlah sebuah ungkapan klise yang menimpa saudara-saudara kita yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara.
Pada tanggal 14 Juni 2011, hari selasa pagi pukul 07.10 Wib, Bumi bergoncang di tanah Tapanuli Utara, masyarakat panik dan berteriak histeris lari tunggang langgang kearah mana saja untuk penyelamatan diri, karena di daerah mereka telah datang gempa bumi yg kekuatannya 5,3 SR, ternyata gempa tidak terlalu lama, sehingg masyarakat dapat tenang kembali walaupun dalam keadaan was-was apakah akan terjadi gempa susulan.
Tepat pada pukul 10 lewat beberapa menit, benar gempa susulan ternyata datang juga, kali ini gempa lebih kuat diperkirakan lebih dari 6 SR dan berlangsung cukup lama sekitar 3 menit, akibatnya ratusan rumah, kantor, sarana umum dan sarana ibadah rusak, ada yg rusak ringan, sedang dan banyak pula yang rusak berat,
Akibat gempa ini korban jiwa tidak ada kemungkinan karena masyarakat telah waspada sejak ada gempa pertama yg tidak begitu kuat, namun korban luka cukup banyak baik yang luka ringan dan juga luka berat,
Kejadian ini membuat ratusan rumah rusak yang mengakibatkan ribuan orang terpaksa tinggal di tenda-tenda yang di buat oleh Badan Penaggulangan Bencana Alam maupun ditenda-tenda darurat yang dibuat oleh masyarakat disekitar rumah mereka.
Para sukarelawan dan Unit terkait bergerak cepat membuat posko untuk mendata serta menerima laporan tentang korban musibah tersebut, dan juga membuat dapur umum dan sarana lain untuk menolong para korban.
CDS Area Sumatra Utara dalam rangka kepedulian lingkungan turut memberi andil untuk membantu para korban bencana tersebut, Pada Tanggal 16 Juni 2011, CDS Area Sumut dan tim bergerak ke Lokasi kejadian dengan membawa 1 truk bahan-bahan sembako yang terdiri dari 2 Ton beras, 200 Liter minyak goreng, 100 Kotak indomie, 200 Kg Gula, Ikan Sarden 200 Kaleng, dan 200 Kotak Teh Celup.
Bantuan di berikan secara simbolis kepada Bupati Tapanuli Utara Bapak Torang Lumban Tobing beserta jajarannya, selanjutnya material diangkut ke Posko yang berada di Kantor Kecamatan untuk didistribusikan ke masyarakat oleh kordinator penerima bantuan.
Semoga kondisi masyarakat korban gempa dapat cepat pulih kembali dan hidup normalLabel: Program Bina Lingkungan |
posted by Johannes Togatorop @ 23.35 |
|
|
CDS Area Sumut Serahkan Bantuan Akses Internet Gratis Selama 1 Tahun Kepada 7 Sekolah di Kodya Tanjung Balai |
Selasa, 03 Mei 2011 |
Bertempat di Ruang BLC Plasa Tanjung Balai pada hari Selasa tanggal 05 April 2011, CDS Area Sumatra Utara melaksanakan Acara Launching serta penyerahan bantuan pemakaian Akses Internet Gratis dengan layanan Speedy kepada 7 sekolah yang ada di Kota Tanjung Balai.
Sebelum pelaksanaan penyerahan Kordinator CDS Sumatra Utara dalam laporannya mengatakan bahwa bantuan ini merupakan implementasi dari Program Bina Lingkungan didaerah Sumatra Utara dimana salah satu asnafnya adalah Bantuan Pendidikan. Sungguh sangat surprise dan appresiasi kami sampaikan kepada sekolah yang ada di Kodya yang dijuliki Kota Kerang ini, karena Kemdiknas hanya merekomendasi sekolah yang berada kota Tanjung Balai diantara kota di Sumatra Utara yang mendapat Layanan Speedy Gratis, dimana sebanyak 7 sekolah dari 100 sekolah yang tersebar di wilayah Indonesia yang merupakan binaan Kemdiknas.
Oleh karena itu patut kita syukuri dan manfaatkan seoptimal mungkin bantuan Akses Speedy Gratis ini untuk meningkatkan mutu pelayanan sekolah dan sebagai sarana untuk e-Administrasi dan e-Pembelajaran. Kita harapkan dimasa-masa yang akan datang lebih banyak lagi sekolah yang mendapatkan bantuan seperti ini sehingga sekolah-sekolah yang ada di Kodya Tanjung Balai ini dapat bersaing dengan sekolah-sekolah yang sudah lebih dulu mandiri dan maju khususnya dari sekolah yang ada di kota-kota besar di Indonesia demikian Kordinator CDS Area Sumut pada akhir laporannya.
Dalam kesempatan sama Mgr. Consumer Service Area Sumatra Nanan Wiryana, dalam sambutannya mengatakan semoga bantuan Akses Speedy Gratis dapat mendorong kemajuan pendidikan di daerah ini dan menjadi awal dan tonggak kemajuan Kodya Tanjung Balai sebagai kota pelajar. Nanan juga mengeksprikan dan mengilustrasikan bahwa baru-baru ini Telkom melakukan Try Out untuk pelajar se Sumut melalui On-Line Speedy, ternyata juara satu nya adalah pelajar yang berasal dari sekolah yang ada di Tanjung Balai, yang disambut teput tangan oleh para sekolah dan hadirin yang ada di acara tersebut
Penyerahan diawali penandatanganan Berita Acara oleh Kordinator CDS Area Sumatra Utara Johannes Togatorop dan 2 orang mewakili sekolah masing – masing oleh Kepala Sekolah SMK Daar Al Falah, Dra. Masitho dan Kepala Sekolah SMP Negri 7, Drs. H. Syawaluddin Siregar, selanjutnya berita acara di serahkan oleh Manager CS Area Sumatra Utara Nanan Wiryana disampingi oleh Asman CCCO Kisaran Eko Widiyatmoko serta Supervisor Plasa Tanjung Balai Ahmad Fatoni Subiyanto.
Dikesempatan tersebut Kepala Sekolah SMA Negeri 4, Amzar. S.Pd mewakili penerima bantuan, menyampaikan ungkapan terimakasih yang tak terhingga kepada PT. Telkom khususnya Unit CD yang telah memfasilitasi bantuan ini, semoga bantuan ini dapat meningkatkan pengetahuan kami para guru dan insan pendidikan di Kota Tanjung Balai dalam memajukan mutu pendidikan dan murid-murid untuk lebih baik lagi kualitasnya khususnya di Bidang Teknologi Informasi.
Pada sesi lain diselah-selah acara dilaksanakan juga sosialisasi program PKBL yang disampaikan oleh Kordinator CDS Area Sumut, selanjutnya berturut-turut Asman CCCO Kisaran Eko.W dan Supervisor Plasa Tanjung Balai Ahmad Fatoni menyampaikan Education dan Knowlegd produk Telkom khususnya yang berhubungan dengan Teknologi Informatika sebagai sarana penunjang dunia pendidikan yang di ikuti dengan antusias oleh para Kepala Sekolah, karena terjadi dialog dan tanya jawab sehinga membuat acara semakin menarik.
Adapun sekolah yang mendapat bantuan Akses Internet Gratis melalui layanan speedy adalah, SMA N 3, SMA N 4, SMA N 5, SMK Daar Al Falah, SMK Swasta Karya Utama, SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 7 Tanjung Balai.
Acara diakhiri dengan saling silaturahmi serta sharing informasi dan dilanjutkan dengan makan bersama.Label: Kordinator CSA Sumut/ JT 620360 |
posted by Johannes Togatorop @ 20.02 |
|
|
Comdev Area Sumut Beri Bantuan Kepada Korban Kebakaran Tarutung |
Kamis, 11 September 2008 |
Sebagai rasa turut prihatin dan simpati serta sebagai wujud implementasi dari Program CSR (Corporate Social Responsibilty) unit Comdev Area Sumut memberikan bantuan sembako dan uang tunai senilai Rp. 13.000.000,- kepada 25 KK korban bencana kebakaran di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara tepatnya di Jalan Diponegoro yang terjadi pada Minggu, 6 juli lalu. PT. Telkom yang diwakili oleh Off-2 PKBL Johannes Togatorop didampingi oleh Supervisor Plasa Telkom Tarutung Jisman Siahaan langsung memberikan bantuan tersebut dengan disaksikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Utara , Rosdiana Manurung SE.MM. beserta jajarannya. Pada kesempatan itu Johannes Togatorop dalam sambutannya menyatakan bahwa PT. Telkom turut merasakan apa yang dialami oleh Saudara-Saudari yang mengalami musibah ini dan PT. Telkom yang memiliki program Bina lingkungan yang kegiatannya adalah memberi bantuan dalam rangka pemberdayaan masyarakat seperti bantuan kepada korban Bencana Alam, Bantuan Sarana Umum, Sarana Ibadah, Bantuan Pendidikan dan Bantuan Kepedulian terhadap Lingkungan, berupaya melaksanakan kegiatan tersebut seperti yang dilaksanakan pada saat ini. Diharapkan bantuan ini bermanfaat untuk meringankan beban para korban kebakaran dan mohon jangan dipandang dari segi besarnya bantuan tetapi hendaknya dilihat dari niat tulus PT. Telkom atas perhatian terhadap para korban.
Pada kesempatan yang sama Kadis Sosial Kabupaten Taput Rosdiana Manurung SE.MM, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada pimpinan PT. Telkom atas perhatian dan bantuannya kepada masyarakat korban kebakaran di Tarutung. Dan disaat seperti sekarang ini tidak banyak perusahaan yang mempunyai misi dan perhatian seperti yang dilakukan PT, Telkom ucapnya diakhir sambutan. Hal serupa juga disampaikan oleh para perwakilan penerima bantuan tersebut, dan diharapkan PT. Telkom semakin maju dan jaya serta berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar lagi dan memperoleh laba yang berlipat ganda dan nantinya dapat diberikan yang lebih besar dan banyak kepada masyarakat. Label: Program Bina Lingkungan |
posted by Johannes Togatorop @ 11.12 |
|
|
Kiat ampuh menghambat NPL di Unit CD Area Sumatra Utara “Agunan Solusihnya” |
|
Tak jarang agunan jadi penghalang pelaku usaha memperoleh dana pinjaman. Tetapi, disisi lain harus diakui, agunan punya fungsi penting,setidaknya sebagai rem bagi laju NPL. Sejak program Kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL) diluncurkan, persentase kredit bermasalah (non performance loan/ NPL) berada pada posisi yang tidak sedikit. Ini membuat pihak pemberi kucuran dana deg deg ser. Soalnya PT. Telkom harus jaga image atau citranya terkait nama baik perusahaan. Setiap tahun dana ini diaudit Negara. Laporan aliran dananya pun, tetap harus masuk ke meja pemerintah.
Pada umumnya penyebab terjadinya NPL adalah pelaku usaha menghilang, alamatnya tidak terlacak lagi, ada yang pergi begitu saja dengan meninggalkan hutang dan masih banyak lagi alas an lain yang turut memicu semakin buruknya angka kredit bermasalah.
Pada awalnya, pihak debitur tidak meminta agunan sebagai syarat wajib. Tidak ada aturan mesti pakai agunan, hanya saja, dikemudian hari muncul rasa khawatir persentase NPL makin tinggi maka diciptakanlah aturan aministrasi yang demikian.
Memang syarat agunan yang diminta tak serumit aturan dari lembaga keuangan seperti Bank. Misalkan saja asset yang diagunkan adalah tanah, surat-surat kepemilikan tak mesti keluaran Badan Pertanahan Negara (BPN).
Sertifikat yang ditandatangani Camat pun sudah cukup. Bila Bank meminta surat izin usaha, dipermohonan PKBL malah boleh sekedar surat keterangan dari lurah setempat. Tetapi dengan kemudahan yang diberikan,”bukan berarti dana yang dipinjamkan jadi berstatus hibah”.
Satu hal lagi yang harus dicatat hingga kini data kredit bermasalah sama sekali belum pernah diputihkan. Dalam Forum PKBL ada catatan tentang kredit macet, sehingga pelaku usaha yang belum mengembalikan pinjaman, semestinya tidak akan bisa lagi memperoleh pinjaman yang baru dari BUMN mana pun. Karena seluruh BUMN yang melaksanakan Program ini saling berkodinasi dalam pelaksanaannya.
PKBL di PT. Telkom Apakah sebenarnya dana PKBL itu? Dana PKBL lahir dari UU No. 19/2003 dan Permeneg No Per-05/2007. Setiap lembaga BUMN punya kewajiban melaksanakan PKBL yang dibiayai dari penyisihan sebagian kecil laba bersih perusahaan termasuk PT. Telkom.
Dalam amanah PKBL, ada tugas sosial yang diembankan kepada PT.Telkom. Tujuannya bukan untuk mencari keuntungan. Lebih dari itu, PKBL sebagai upaya membantu memperdayakan masyarakat sekitar yang merupakan bagian dari nafas perusahaan.
“Pelaksanaan PKBL termasuk bagian dari kinerja perusahaan yang diberikan dalam bentuk pinjaman dan hibah,”, oleh karena itu setiap dana PKBL yang dikeluarkan wajib memiliki pembukuan tersendiri sebagai bahan membuat laporan. Kemudian laporan keuangan itu disampaikan secara berkala kepada Negara untuk diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Lagipula, sebagai aksi sosial Corporate, tidak ada pihak yang boleh mencampuri urusan PKBL ini kecuali para pemegang saham dan rapat umum pemegang saham (RUPS), menteri, komisaris, dan para direksi.
Dana sisi itu kemudian dipecah dua. Pertama untuk program Pola Kemitraan (PK) yang dikhususkan bagi upaya peningkatan kemampuan usaha mikro dan kecil (UMK) agar menjadi semakin tangguh dan mandiri. Sedangkan yang kedua, sebagai dana Program Bina Lingkungan (BL). Dana yang disisihkan untuk PK dan BL tergantung kebutuhan. “biasanya untuk kemitraan jauh lebih besar.”
Bentuk pemberian dana PK berstatus pinjaman berbunga lunak sebesar 6% per tahun flat dengan masa pengembalian selama dua tahun. Sebagian kecil dari dana PK, disalurkan dalam bentuk hibah untuk biaya pelatihan sebelum pelaku usaha menerima pinjaman, biaya promosi, biaya lain-lain yang berkaitan dengan urusan PK.
Untuk dana Bina Lingkungan, diberikan untuk bantuan korban bencana alam, bantuan kesehatan, bantuan kesehatan, bantuan sarana pendidikan, rumah ibadah, dan masih banyak lagi.
Belakangan sejak 2008 muncul ketentuan dana BL dipinjamkan dengan bunga 3% pertahun. Namun, pinjaman yang satu ini hanya untuk UMK yang bergerak dibidang pangan. Sebutlah misalnya usaha peternakan,sembako,termasuk pertanian. “Profram ini disebut sebagai program bina lingkungan BUMN peduli pangan,” terang Mantaris. Pada akhinya seluruh dana baik yang disalurkan untuk kemitraan maupun bagi lingkungan sekitar, tetap wajib dilapor dan diaudit oleh Negara. Meski berasal dari laba sebuah BUMN,”Dana yang digunakan tetap wajib dipertanggungjawabkan, termasuk melaporkan angka kredit macet.”. Demikian sekilas tentang penanganan NPL dan PKBL. Label: Artikel |
posted by Johannes Togatorop @ 09.58 |
|
|
|
|